aku tak sehebat apa yang dilihat
aku tak setangguh yang mereka katakan
rapuh....
terlalu rapuh aku berdiri dalam ruang jiwaku
tersudut dalam kehampaan diri
tak seorangpun tahu
tak satupun mengerti
aku bertopeng dalam tawa
menutup luka dalam senyum
sendiri dalam hiruk pikuk
entah berapa lama aku mampu bertahan
nalarku tak lagi bersuara
tatapku nanar
dalam hening aku terpaku
menoleh namun tak berbalik
mencari masa yang tak kembali
melihat waktu yang terputar
aku tak bisa kembali meski ku ingin
tertunduk aq dalam tangis
mencoba mencari jalan yang telah habis
dan ketika aku tersadar
aku berada di ujung waktu
Jumat, 24 Juli 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
sang waktu
aku tak sehebat apa yang dilihat
aku tak setangguh yang mereka katakan
rapuh....
terlalu rapuh aku berdiri dalam ruang jiwaku
tersudut dalam kehampaan diri
tak seorangpun tahu
tak satupun mengerti
aku bertopeng dalam tawa
menutup luka dalam senyum
sendiri dalam hiruk pikuk
entah berapa lama aku mampu bertahan
nalarku tak lagi bersuara
tatapku nanar
dalam hening aku terpaku
menoleh namun tak berbalik
mencari masa yang tak kembali
melihat waktu yang terputar
aku tak bisa kembali meski ku ingin
tertunduk aq dalam tangis
mencoba mencari jalan yang telah habis
dan ketika aku tersadar
aku berada di ujung waktu
aku tak setangguh yang mereka katakan
rapuh....
terlalu rapuh aku berdiri dalam ruang jiwaku
tersudut dalam kehampaan diri
tak seorangpun tahu
tak satupun mengerti
aku bertopeng dalam tawa
menutup luka dalam senyum
sendiri dalam hiruk pikuk
entah berapa lama aku mampu bertahan
nalarku tak lagi bersuara
tatapku nanar
dalam hening aku terpaku
menoleh namun tak berbalik
mencari masa yang tak kembali
melihat waktu yang terputar
aku tak bisa kembali meski ku ingin
tertunduk aq dalam tangis
mencoba mencari jalan yang telah habis
dan ketika aku tersadar
aku berada di ujung waktu
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar